Dari Abrasi ke Destinasi Wisata, Transformasi Pantai Tlangoh Berkat Hexa Reef

Bangkalan — Penanaman hexa reef di perairan Pantai Tlangoh, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, membawa dampak positif bagi lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. Program yang dijalankan PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) ini berhasil menahan abrasi sekaligus mengembangkan potensi wisata pesisir.

Program ini bermula dari kajian PHE WMO bersama Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya pada 2022 yang menemukan abrasi mencapai tujuh meter per tahun akibat arus laut dan penambangan pasir ilegal.

Selain abrasi, kawasan pesisir Tlangoh juga menghadapi persoalan sampah yang cukup serius.

Sebagai solusi, PHE WMO mengembangkan inovasi hexa reef, struktur buatan berbentuk segi enam yang ditanam di bawah laut untuk menahan arus dan pasir. Sejak 2023, sebanyak 390 ton hexa reef telah dipasang di perairan Pantai Pasir Putih Tlangoh.

Hasilnya, studi tahun 2025 menunjukkan mulai terjadi sedimentasi atau penambahan garis pantai hingga lima meter di beberapa titik. Hexa reef juga menjadi habitat baru bagi ekosistem laut, dengan teridentifikasi 20 spesies ikan karang yang memudahkan nelayan mencari ikan tanpa harus melaut jauh.

Selain manfaat lingkungan, program ini mendorong perubahan sosial dan ekonomi. Pantai Pasir Putih Tlangoh kini berkembang sebagai destinasi wisata yang dikelola Kelompok Masyarakat Sadar Wisata (Pokdarwis) Tlangoh.

“Pengembangan wisata ini membuka lapangan pekerjaan baru dan melibatkan nelayan serta pelaku UMKM,” ujar Kepala Desa Tlangoh, Kudrotul Hidayat.

Saat ini sedikitnya 40 UMKM beraktivitas di kawasan wisata. Sejumlah mantan pekerja migran asal Desa Tlangoh juga memilih kembali dan membuka usaha di kampung halaman.

General Manager Zona 11 PHE WMO, Zulfikar Akbar, menyebut keberhasilan program ini tidak lepas dari peran aktif masyarakat.

“Tanpa dukungan masyarakat, program ini tidak akan berhasil. Mereka adalah pahlawan tanpa jubah dari Tlangoh,” katanya